Senin, 03 Desember 2012

Kuliner: Bakso Granatz


Anda penggemar makanan bakso? Ingin mencoba sensasi lain saat memakan bakso? Mungkin ada perlu mencoba BAKSO GRANATZ . Kok namanya serem amat ya? Hahahahha. Jadi kita tidak akan memakan Granat di dalam kuah bakso, tp baksonya pedas sehingga memunculkan sensasi mulut kita akan meledak dan bibir kita serasa terbakar.



Awalnya saya meremehkan penampilan bakso ini, katanya pedas tapi kok kuahnya bening ga ada sedikitpun potongan cabe didalam kuahnya. Dan benar saja saat kuseruput kuahnya masih berasa gurih enak tanpa adanya rasa pedas dari cabe. Akhirnya kutambahkan saus sambal dan kecap secukupnya supaya makin afdhol makan baksonya. Akhirnya saatnya eksekusi baksonya yang sebesar hampir seukuran bola tennis. Nah saat saya memakan gumpalan daging sapi tersebut disitulah penderitaan saya dimulai, baksonya ternyata pedas pemirsa!! Jadi saat pembuatan baksonya, sudah dicampur dengan cabe yang sudah dihaluskan. Aroma cabe rawitnya benar-benar menyengat. Dan akhirnya saya yang memang tidak terlalu suka rasa pedas pun harus mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah tak mampu menghabiskan satu bakso besar tadi. Dua gelas es teh pun saya pesan untuk meredam pedas yang membakar mulut saya.

Tempatnya asik dan penuh dengan warna-warni. Terlihat pigura dengan foto Pak Amien Rais beserta anaknya Ahmad Hanafi Rais pernah mencoba hidangan bakso ini. Dan jangan lupa ada program menarik yang ditawarkan oleh pengelola bakso granat, yaitu dengan kita memfoto saat kita makan bakso trus “mem-mention” di twiter maka kita akan mendapatkan segelas es-teh gratis! Ya lumayan lah untuk ngademin mulut kita yang memerah akibat rasa pedas bakso jahanam ini. Heheh, dan bagi yang tidak suka pedas ada menu Bakso Omdo yang tidak pedas jadi jangan kuatir, kemudian menu mie ayam juga tersedia di warung bakso ini. Jadi silahkan mencoba…..

Itulah salah satu keunikan kuliner yang ada di jogja. Yups warung bakso yang unik ini terletak di pojokan sebelah barat jembatan tehnik. Jadi kalo dari arah UGM menuju jalan Monjali ada di sisi kiri jembatan.





+ (plus)
*Tempatnya bersih dan terang (saya kebetulan ga suka makan di tempat yang remang2)
*Kuah baksonya gurih, aromanya kuat menarik selera makan
*Harga mahasiswa J
*Variasi minuman yang banyak, saya sarankan memesan milkshake atau jus alpukat lebih manjur meredam  rasa pedas dibanding es-teh yang bikin kembung aja.

- (minus)
*Baksonya lebih banyak campuran tepungnya dibanding dagingnya untuk bakso besarnya.

Foto-foto diatas menggunakan Sony Alpha 300 + Samyang FE 8mm f3.5

Minggu, 04 Maret 2012

Canon Lens SH 30mm f1.7 on Sony Nex C3

Mini, Compact and Sharp


Awalnya saya mendapat sms dari teman saya yang memberitahukan, kalau teman saya menjual Sony Nex 3 dan Lensa Canon 30mm f1.7. Yang membuat saya penasaran adalah bukan karena harganya, tapi lensanya. Lensa Canon 30mm f1.7 jarang saya dengar, mencobanya pun belum pernah. Akhirnya daripada saya penasaran, saya ingin mencobanya sebelum lensa itu laku duluan di beli orang lain. Di hari minggu pagi yang mendung namun udaranya segar, sambil olahraga sepedaan sekalian aja saya mampir ke rumahnya Empunya lensanya, beliau sering mempunyai lensa-lensa manual aneh dan ajaib. Hehehe

Saya pun tak lupa membawa Kamera “poket” saya untuk test shoot itu lensa, sekalian buat jaga-jaga kalo Nex3-nya teman saya sudah laku yang ternyata setelah sampe Nex3 tersebut belum laku terjual.
Awalnya saya mencoba nge-test lensa itu menggunakan Nex3, namun foto yang di hasilkan “agak” noise, apa factor lensanya atau body-nya yang menyebabkan hal tsb. Akhirnya saya selingkuh-kan lensa Canon 30mm tsb dengan Nex C3 kepunyaan saya.

Informasi singkat tentang lensa ini, lensa ini bernama lengkap Canon Lens SH 30mm f1.7 yang merupakan lensa bawaan kamera Half Frame. Lensa ini bisa digunakan di Nex berkat jampi-jampi teman saya. Dengan menggunakan adapter C-mount-Nex dan sedikit oprek pada adapternya. Eurekaaaa maka jadilah lensa ini digunakan di Body Nex.

First Impression lensa ini good looking dengan warna silver dan bentuk yang compact dengan tebal yang hampir sama dengan lensa 16mm f2.8 bawaan Nex, namun diameter lensa Canon ini lebih kecil yang pas untuk dimasukkan ke kantong. 



Sekarang test “handling” lensa ini, awal penggunaan lensa ini saya terus terang agak”kagol” karena sering tertukar antara ring focus dengan ring aperture. Hal ini disebabkan ring focus yang berada di belakang ring aperture, namun don’t worry pengaturan focus akan terbantu dengan adanya tonjolan besi yang ada dibagian bawah lensa. Putaran focus lensa ini hanya seperempat diameter lensa ini. Jadi harus hati-hati dalam mencari focus, senggol sitik lari deh fokusnya. 

Test “performa”, lensa ini mempunyai karater warna yang low contras jadi foto yang dihasilkan cenderng kalem seperti penyanyi Sandi Sandoro. Soal ketajaman lensa ini sudah tajam sejak di open wide dan menjadi sangat tajam ketika di “turun kopling” satu step. Namun saat di open wide gambar yang dihasilkan agak sedikit turun kontasnya, mungkin hal ini dikarenakan kondisi optic yang ada. Saat di stop down bokeh yang di hasilkan berbentuk kotak-kotak, bagi pecinta bokep eh bokeh unik pasti suka dengan bokeh yang dihasilkan. Saat open wide bokeh yang dihasilkan suwir-suwir alias swirly. Makin unik aja ni bokeh yang dihasilkan lensa ini. Dari foto yang saya ambil, hasil fotonya agak sedikit terdapat vignette.

Overall lensa ini layak untuk dimiliki bagi pecinta lensa-lensa unik yang tidak pasaran. Lensa ini jarang ada di Indonesia. Bentuknya memang imut namun kemampuan lensa ini Ganas dan Tajam, tidak mengecewakan bila anda punya lensa ini. Dengan FL yang lebar  30mm, bukaan besar f1.7 serta bentuknya yang compact sehingga cocok untuk menemani anda jalan-jalan (daily use).

Hasil Jepret-nya
open wide di f1.7, tetap terlihat tajam namun kontast agak turun

di open wide, coba lihat bokehnya suwiiir bos

ini di f16 kalo tidak salah, tajam abiss dengan bokeh kotak-kotak

lensa ini cocok untuk close up, tajamnya bikin cinta dengan lensa ini

bosen close up, coba landscape

Jumat, 30 Desember 2011

3rd HUT ALPHARIAN 20112011

Hunting Serentak Alpharian di 10 Kota di Indonesia




FOTO KELUARGA SURABAYA

FOTO KELUARGA ALPHARIAN BANDUNG

FOTO KELUARGA ALPHARIAN JABODETABEK

FOTO KELUARGA ALPHARIAN SEMARANG


FOTO KELUARGA ALPHARIAN BALIKPAPAN-SAMARINDA

FOTO KELUARGA ALPHARIAN PALEMBANG

FOTO KELUARGA ALPHARIAN MAKASSAR

FOTO KELUARGA ALPHARIAN BALI

FOTO KELUARGA ALPHARIAN BANJARMASIN

FOTO KELUARGA ALPHARIAN DJOGDJAKARTA
with Special Guest, Mr. Ortho as Founder ALPHARIAN..



HASIL PENJURIAN LOMBA FOTO HUT 3 ALPHARIAN
Juara 1....ID: J3ffry

Juara 2....ID: monokurobo

Juara 3...ID: adiyuda

Sebagai "bocah" Alpharian yang baik dan aktif, tentu saja saya juga ikut dalam hunting serentak ini, ikut hunting yang dilaksanakan di Kota tercinta yaitu Ngayogyakarta Hadiningrat. Tak lupa saya juga akan berbagi beberapa foto hasil hunting serentak Alpharian. 




Semua foto diatas saya ambil menggunakan Sony Alpha 300 & CZ 135mm f1.8

Sabtu, 24 Desember 2011

Queen of South Hotel (hotel ratu kidul)

Double Surprise!

Berawal dari tawaran seorang teman saya yang meminta tolong saya untuk memfoto dia bersama dengan suaminya, tadinya sesi foto mau di adakan di sekitaran Kaliurang namun karena cuaca yang sering labil seperti kebanyakan ABG sekarang yang labil (ababil) makan sesi di Kaliurang tidak jadi diadakan. Seminggu kemudian teman saya menghubungi saya lagi kalau dia sudah menemukan tempat yang cocok untuk lokasi pemotretan, yaitu di pantai Parangtritis. Wew Paris Beach? selama ini yang ada dalam pikiran saya sebuah pantai yang ramai dan kotor yang tidak cocok untuk sesi foto kali ini. Saya sudah ilfeel duluan terhadap tempatnya, tapi saya tetap mempersiapkan semua kemampuan terbaik saya untuk tidak mengecewakan teman saya. 

Well ternyata saya diberi surprise oleh dia, ternyata tempatnya ciamik sekali!! Saya saja baru mengetahui ada tempat seperti ini.... penasaran ya?? Mari kita nikmati foto-foto yang saya ambil ketika menunggu teman saya selagi make-up. Foto-foto ini saya ambil menggunakan kamera Sony Nex C3 dengan lensa 16mm f2.8 , memang kemampuan kamera ini AWESOME! kualitas yang dihasilkan melebihi ukurannya.... 

Selamat Menikmati



















menggunakan fitur sweep panorama, lebaaaaaaaaaaar! ini saja masih separuh framenya

Kamis, 22 Desember 2011

Kelas Fotografi BAB 1


Pengenalan Kamera

Kamera merupakan alat perekam gambar yang menggunaan suatu media, baik itu merupakan film maupun sensor cahaya. Kamera yang merupakan media fotografis menjadi sarana ekspresi diri, seni , bahkan sarana komersial. Kamera mengalami perkembangan teknologi yang pesat sehingga sebuah foto dapat didapatkan dengan pengoperasian kamera yang semakin mudah.
Anatomi Kamera

Kamera pada awalnya berupa kamera pinhole. Kamera tersebut memiliki 3 bagian utama yang dijadikan prinsip kamera modern. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, bagian dari kamera tersebut dilengkapi diafragma, rana, view finder, film transport, dan light meter.


Body
Body merupakan bagian utama dari kamera. Bagian ini dipasaongi lensa, media penyimpanan ataupun asesoris lainya yang diperlukan.


Jenis-jenis Kamera

Menurut Jenis Back / Media Penyimpanan

Kamera Analog
Kamera analog adalah kamera yang menggunakan film (seluloid) sebagai media penyimpanannya. Menurut ukuran (format) film yang digunakan, kamera dibagi menjadi 3 jenis kamera yaitu kamera format 135 (memakai film 35 mm), kamera medium format (memakai film 120), dan kamera large format .

Kamera Digital
Kamera digital adalah yang tidak menggunakan film sebagi media penyimpanannya melainkan memory card. Kamera ini lebih cenderung dipilih karena pengoperasiannya yang lebih mudah dan hasil foto bisa langsung dilihat pada display. Prinsipnya kamera digital mengubah langsung dari bentuk analog ke digital dengan beberapa kompresi data.

Menurut Cara Kerja

Range Finder (RF)
Jenis kamera ini mempunyai jendela pengamat (viewfinder) terpisah dari lensa pengambilan gambar.



Single Lens Reflex (SLR)
Cahaya dalam kamera SLR bergerak melewati lensa, kemudian direfleksikan oleh cermin reflex ke focusing screen, kemudian melewati prisma dan akhirnya ke jendela pengamat (viewfinder). Salah satu ciri utama dari kamera SLR adalah apa yang dilihat di jendela pengamat adalah apa yang dilihat oleh film melalui lensa, jadi foto yang ter-expose di film/ sensor sesuai dengan gambar yang ada di jendela pengamat.



Twin Lens Reflex (TLR)
Cara kerja kamera ini mirip dengan jenis rangefinder, hanya saja pada pembidiknya digunakan lensa yang identik dengan lensa utama. Kamera ini memiliki cermin reflex seperti pada kamera SLR namun tidak dapat bergerak.


Kamera View

Inilah jenis kamera dengan konstruksi paling sederhana. Pada dasarnya, kamera jenis ini terdiri dari 2 panel yang dihubungkan dengan selubung akordeon (belows). Panel depan kamera ini menyangga lensa, sedangkan panel belakang berfungsi sebagai penyangga film dan tabir untuk melakukan penajaman gambar.



Thanks to rangga alpharian (source)